[ X ] Close


50 Kg Bawang Putih Setara Mobil Innova !!!



KOTAMOBAGU, KOMPAS.com - Harga bawang putih di pasaran lokal
Kotamobagu, Sulawesi Utara, naik gila-gilaan. Selang sebulan, harga rempah
rempah tersebut naik beberapa kali dan melebihi 100 persen.

Pantauan Harian Tribun Manado, harga di pasar lokal Kotamobagu mencapai
Rp 40.000 per kilonya. Kenaikan harga tersebut dianggap sesuatu yang luar
biasa oleh sebagian pedagang rempah dan sembako di Pasar Serasi,
Kotamobagu.

"Yang normal harga bawang putih berkisaran antara Rp 15.000-Rp 17.000.
Kalau seperti sekarang bisa dibilang naik lebih dari seratus persen," cetus
Rophian, pedagang saat ditemui di kiosnya.

Ia mengungkapkan, beberapa waktu lalu harga bawang putih sempat
menyentuh angkah Rp 45.000. Nilai tersebut paling tinggi yang pernah ada.

Rophian mengaku tak tahu persis apa penyebabnya sehingga komoditas
tersebut kian mahal harganya. Ia mengatakan kenaikan ini dimulai sebulan
yang lalu, tetapi secara bertahap.

"Awalnya naik seribu rupiah per hari, tetapi puncaknya tiga hari lalu
mencapai segitu," tambahnya. Untuk membeli satu karung bawang putih
seberat 50 kg, Pedagang bahan sembako di Kotamobagu harus merogoh
kocek sedalam Rp 200 juta atau setara membeli mobil baru sejenis Toyota
Avanza atau Innova.

Asisten II Pemkot Kotamobagu, Hardi Mokodompit, mengatakan, pihaknya
tidak bisa mengkontrol kenaikan harga bawang putih karena komoditas
tersebut bukanlah produk dari Kotamubagu.

"Bawang putih itu kan diimpor atau dikirim dari luar daerah, jadi harga pasti
mengikuti daerah produksi. Kami pun tidak bisa melakukan tindakan apapun.
Berbeda jika harga yang naik itu bahan dari produksi kita. Tentunya tugas
kami untuk menstabilkan harga di pasaran hingga sampai di masyarakat," ujar
Mokodompit.

Untuk mengantisipasi lonjakan harga atau kekurangannya sembako pada
bulan puasa dan idulfitri yang tinggal satu bulan lagi, Mokodompit minta
masyarakat tidak panik atau berpikir untuk membeli sembako secara
berlebihan, karena Pemkot menjamin seluruh kebutuhan pada bulan puasa
bisa mudah didapatkan.

"Itu yang kami inginkan masyarakat tidak usah menimbun sembako yang
biasanya sulit saat bulan puasa atau idul fitri, belanja lah seperlunya. Untuk
penjual atau distributor jangan juga mengambil kesempatan yang merugikan
masyarakat dengan menimbun keperluan utama masyarakat," harap
Mokodompit.



0 komentar

Posting Komentar