[ X ] Close
Tampilkan postingan dengan label kesehatan. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label kesehatan. Tampilkan semua postingan


Kondom Tertinggal di Rahim

Pasangan itu jelas mengalami trauma. Mengapa kondom itu bisa tertinggal di rahim?

VIVAnews - Banyak pasangan mengandalkan kondom sebagai alat bantu pencegah kehamilan dan penularan penyakit kelamin. Di balik manfaatnya, kondom bisa menjadi sumber malapetaka jika tak hati-hati menggunakannya.

Seperti yang dialami pasangan asal Amerika Serikat. Mereka mengalami sedikit trauma setelah kondom yang dikenakan sang pria tertinggal di rahim pasangannya.

Larissa Hirsch, MD, Instruktur Pediatrics di NYPH-Cornell New York, mengungkap, kasus semacam itu cukup lumrah terjadi pada sejumlah pasangan. Ada banyak penyebab yang memungkinkan kondisi tersebut.

Beberapa penyebabnya antara lain pemakaian kondom yang tak terpasang sempurna, misal hanya menutup setengah organ intim atau tak sampai pangkal. Penyebab lain, sang pria memakai kondom dengan ukuran yang tak sesuai, misal terlalu longgar.



"Segera tarik keluar dari lubang vagina saat ejakulasi. Jangan lupa pegang ujung kondom untuk memastikan karet pengaman itu tak tertinggal akibat beban saat ejakulasi," ujarnya.

Selain berpotensi membuat hamil, lepasnya kondom juga bisa memicu penularan penyakit seksual dan infeksi. Jika kondom terlanjur masuk ke dalam rahim, segera ke dokter ahli kandungan untuk segera mengeluarkannya.


3 Orang Dalam Satu Keluarga Miskin di Pasung

Mojokerto - Kisah memilukan ini dialami Siyamah, 50 tahun, ibu empat anak, warga Dusun Klagen, Desa Tawar, Kecamatan Gondang, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur. Akibat kondisi kejiwaannya yang tidak stabil, Siyamah harus hidup dalam pasungan.

Hal yang sama juga dialami Sunari, anak pertama Siyamah, pemuda berusia 27 tahun ini, harus menjalani hari-harinya dalam pasungan, di belakang rumah. Segala aktifitasnya dibatasi rantai yang membelenggu
kakinya. Makan-minum bahkan buang hajat, harus dilakukan Sunaridi belakang rumah ini.

Ibu-anak ini terpaksa dirantai dan dipasung oleh keluarganya, karena sering mengamuk, dan merusak rumah warga.

Penderitaan keluarga besar Siyamah ini kian bertambah, dengan kondisi kejiwaan Achmad 32 tahun, paman Sunari, yang juga mengalami gangguan kejiwaan serupa. Achmad dirantai di belakang rumah lainnya, yang merupakan bekas kandang ternak. Ketiga orang satu keluarga ini sudah mengalami pemasungan antara 8 hingga 10 tahun.

Pihak keluarga saat ini hanya bisa pasrah dengan kondisi kerabat merka yang mengalami kelainan jiwa, karena kondisi ekonomi mereka yang pas-pasan bahkan cenderung kekurangan. Warga berharap ada dermawan atau bahkan mungkin pemerintah daerah bersedia menangani para penderita, hingga mereka bisa hidup normal.(Diak Eko Purwoto/Sup)